SELAMAT DATANG DI BLOG UKM BELA DIRI-DIEN THIFAN PO KHAN TSUFUK CABANG UNIVERSITAS MULAWARMAN. BLOG INI BERISI INFORMASI SEPUTAR THIFAN DAN UKM BELA DIRI-DIEN THIFAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

Minggu, 05 Oktober 2008

Zho-Dam: Perkembangan Shurul Khan


Saat ajaran Budha berkembang pesat dan bercampur ajaran Tao dari Lozo dan Kumfuzho pada suku Tayli, Kirmak, Doghan, Qirat, Kitan, Mongol, Naiman, Kati dan diajarkan juga ilmu beladiri purba gulat, gumulan, tendangan, pukulan dan permainan senjata yang disebut kargul (ilmu perkelahian) dibubuhi dengan pernafasan “Kamfa”, dari bahasa Hindustan Kuno yang berarti tenaga terpusat, kemudian terbawa dari Hindustan (India) ke benua Cina saat ia mendirikan kuil Shaolin. Awalnya sudah berkembang ilmu beladiri Kungfu Purba Hindustan di zaman kuno juga di Cina ribuan tahun beladiri berkembang sebelum Budha datang, sejenis silat dengan gaya perkelahian binatang.
Seorang raja mempunyai anak banyak dari benua Hindustan (India) dan puteranya yang keempat San adalah pemeluk ajaran yang taat, maka ditinggalkannya kehidupan istana dan pergi mengembara membaur dengan rakyat untuk merasakan penderitaan mereka dan namanya diubah menjadi Ponitorm, tapi orang-orang Cina menyebutnya Tatmo Sozhu (Budha), pengembaraan Ponitorm sangatlah jauh hingga sampailah
ia ke kerajaan Liang dan rajanya bernama Wu.
Ponitorm sempat hidup di kerajaan Liang beberapa waktu, tetapi karena raja tidak lagi menyukai ajaran yang dibawanya juga pengaruhnya pada orang-orang maka ia diusir, akhirnya Ponitorm pergi menuju Utara hingga menemukan bukit (gua) yang di atasnya ada rumah berhala (kuil), yang sudah rusak. Ponitorm dan pengikut-pengikutnya membangun kembali rumah tersebut hingga menjadi kuil baru. Maka datanglah beramai-ramai umat Budha dari berbagai benua Cina maka terkenallah nama Kaosan Shourim Sze (biara Shourim di bukit Kao).
shourim-kumfu.jpgMenurut dari kitab-kitab Cina Budha, Ponitorm telah semedi menghadap sebuah bukit selama 9 tahun lamanya hingga ia menjadi sakti dan saat ia muncul dari gua pertapaannya ia menulis dua buah kitab, setelah murid-murid Shourim semakin banyak maka orang-orang yang semula tidak senang dengan Shourim mulai mengusik dan mengganggu, belum lagi gangguan dari para penyamun, lalu Ponitorm menyusun gerakan beladiri, gabungan Kamfahana, tinju Hindustan yang dia miliki sebelumnya digabung dengan silat Cina Kumfu Purba yang diatur dengan pernafasan Kamfa bagian Yoga dari Hindustan maka terbentuk “Shourim Kumfu” atau “Shaolin Kungfu”, latihan fisiknya berkitabkan I-Zen-Zang (Dewa Langit dan Dewa Bumi) dan ilmu batinnya berkitabkan I-Zen-Souzin maka berkembanglah aliran Shourim Kumfu itu ke benua Cina, tetapi setelah wihara Shourim dihancurkan oleh kerajaan yang membenci ajarannya, maka pecahlah ajaran Shourim itu menjadi berpuluh-puluh macam dan setiap aliran berkembang sendiri-sendiri dan dipengaruhi oleh alam pertumbuhan alirannya. Aliran Shourim itu ada yang berkembang ke arah Utara di luar benua Cina masuk ke suku Lama dan suku Wigu, dan suku-suku tersebut turun-temurun ke anak cucunya hingga ratusan tahun.
Pada abad ke-12 Hijriyah masuklah da’wah Islam ke suku-suku tersebut. Masuklah mereka ke agama Islam dan ilmu beladiri yang mereka geluti di masa mereka memeluk Budha dibawanya ke dalam Islam tetapi ditinggalkannya segala macam upacara penyembahan, cara bersalaman dengan mengatupkan kedua tangan, lambang-lambang dan segala macam istilah yang berhubungan dengan Budha.


0 komentar: